Sunday 15 December 2013

KISAH NYATA GAY 5


DESEMBER
Surat 5# : Soup Jawa dan Balai Bambu

Memenuhi benak saya lagi dengan kenangan bersamanya...

Sejauh ini, dia adalah satu-satunya Kekasih saya dalam konteks ’ dua lelaki saling mencintai’.Dan dia seorang China yang di mata saya adalah (selalu) indah... Karena dia baik...tidak seperti yang orang bilang tentang China; Karena dia ber-visi dalam hidupnya... pekerja keras dan selalu berbuat baik untuk siapapun termasuk sangat suka melakukan kegiatan charity di mana-mana; Karena dia satu-satunya lelaki yang bisa membuat saya tertawa dan menangis...

Saya selalu menangis, tanpa dia tau, ketika dia bercerita sangat sering tentang Mamahnya... Satu-satunya wanita yang dia kagumi.... Bagaimana Mamahnya selalu hadir dalam mimpinya ketika dia sedang mengalami kesedihan yang tak berujung tanpa sebab.. Bagaimana Mamahnya selalu mengasihinya, sangat lebih banyak dibandingkan Papahnya yang hampir tidak pernah memperhatikannya. Bagaimana  Mamahnya menjadi sosok yang dimatanya sangat disesalinya, karena ketika dia sudah sesukses sekarang ini tidak bisa dilihat Mamahnya karena beliau lebih dulu pergi ke alam lain semasa dia SMA. Dan kerinduan kepada Mamahnya orang Jawa itu selalu luar biasa. Apalagi ketika melihat saya sedang merokok di depannya..

# Den, caramu merokok iku..koyok Mamah ku... dipegang jari telunjuk dan ibu jari... dihadapkan ke dalam bayangan telapak tangan...bukan ke luar telapak tangan. Seolah-olah pingin menyembunyikan rokok iku dari pandangan orang..

Matanya selalu berkaca-kaca, ketika membicarakan itu. Bahwa Mamahnya suka dengan tembakau asli..dan selalu meraciknya sendiri, melintingnya dengan kertas klobot merk jambu bol.. ketika pagi-pagi sekali di dapur... di atas balai bambu menghadap ke tungku kayu; menanak nasi dan memasak lauk-pauk untuk Papahnya dan semua anak-anaknya..
Dapurnya sedikit terbuka untuk memberi ruang bagi keluarnya asap dari tungku kayu itu, kalau tidak..pasti asap-asap itu akan memenuhi seisi rumah dan membuat mata jadi sangat pedas. Yang menarik adalah balai bambu yang mirip dan seukuran ranjang kamar suit room hotel itu selalu menjadi tujuan utama Kekasihku begitu bangun pagi, karena mendapati Mamahnya selalu disitu. Sambil masih terasa kantuk, karena terlalu pagi bagi anak kecil seusia dia, dia menatap Mamahnya yang sedang mempersiapkan makanan. Dia tiduran di sana... bahkan membawa bantalnya yang dia bilang ‘penuh dengan air liur nya’ ke atas balai bambu itu...untuk merebahkan tubuhnya. Menatap Mamahnya berlama-lama..

Balai bambu itu terasa lebih hangat dibandingkan dengan ruang lain di rumahnya. Tentu saja, karena tidak lebih dari dua meter di dekatnya sedang menyala api kuning kemerahan dari kayu-kayu bakar tepat dibawah bokong panci dan wajan yang mengeluarkan bunyi-bunyi khusus menandakan ada yang sedang meletup-letup didalamnya, beras dan air mendidih atau minyak panas dan tahu goreng. Hmmm... 

Khusus di daerah tertentu, Orang Jawa menyebut balai bambu itu Lincak.. enak untuk diduduki dan enak untuk selonjoran...  Beberapa bahan makanan diletakkan di atas lincak itu, kadang-kadang, karena tidak ada tempat lain, misalnya ubi, kentang, buah labu kuning atau sekarung beras atau padi...juga sayur mayur dan buah untuk pencuci mulut. Balai bambu itu kadang terasa sempit buat kekasihku, apalagi jika Mamahnya meninggalkan racikan rokok nya disana..karena biasanya lintingan rokok bertebaran diatasnya...

#Dan itu artinya Mamah wis terbangun beberapa jam sebelum aku, Den bagus...bisa jadi jam dua atau jam tiga ..buktinya rokok yang telah berhasil dilintingnya banyak banget !! Kalo aku tanya ke Mamah’ jam piro tangi Mah?’.. lalu biasanya Mamah cuma tersenyum, dan mencium keningku lalu mengusap rambutku, duduk disebelah tubuhku yang selonjoran...

Balai bambu dan kehidupan dapur pagi hari menjadi hal yang paling menyenangkan baginya. Karena dia bisa lebih dekat dengan Mamahnya.. diperhatikan..dielus-elus..sebab di lain waktu tidak bisa melakukannya, padahal Kekasihku  yang mungil sangat membutuhkannya sering. Mamahnya selalu mendampingi Papahnya kemanapun pergi, pergi kulakan kain untuk dijual lagi di toko mereka.

Kedekatannya dengan Mamahnya di dapur membuat dia sangat suka dan hobby memasak. Bisa diduga, masakan kesukaannya adalah masakan Jawa, seperti juga Mamahnya yang berdarah Jawa dan berkulit coklat seperti saya. Maka-nya dia bilang , dia paling betah memandangi saya setiap saat, memperhatikan warna kulit saya dan ke-Jawa-an saya. Kedekatannya dengan Mamahnya di dapur membuat dia sangat suka memasak Soup Jawa, masakan pertama yang berhasil dia pelajari dan dia buat sendiri...
# Kalau demam dan badan terasa tidak fit.. Den Bagus ojok lupa bikin soup ae... itu berkhasiat mengurangi demam dan badan bisa bugar kembali Den... keringat dingin akan keluar, tidur, dan besoknya seger..
(memang ada kandungan merica, bawang putih, dan kaldu ( ayam) yang konon menjadikan Soup begitu manjur untuk mengatasi masuk angin dan demam)

Demikianlah, Soup Ayam Jawa dengan kaldu bening menjadi menu favoritnya. Karena setiap kali memasak nya, dan saya disebelahnya... dia selalu bilang 

# Aku kangen Mamahku Den... 

Rautnya menjadi berbeda, ada semacam keharuan yang saya tidak bisa terjemahkan. Dan saya selalu memeluknya dari belakang demi matanya yang berkaca-kaca... saya lingkarkan kedua tangan saya kebahu nya atau perutnya yang cembung..membiarkan kulit coklat sawo matang saya dinikmatinya mungkin sedikit melengkapi kerinduannya kepada Mamahnya yang Jawa...hal itu sangat tidak sulit, karena saya lebih tinggi darinya...  

Kekasihku sangat mengidolakan Mamahnya.. tidak ada satupun wanita yang mampu melebihi Mamahnya... 

Apakah itu juga yang menjadikan dia sama sekali tidak tertarik dengan wanita? Apakah tidak ada wanita sehebat dan seindah Mamahnya sejauh ini, sehingga dia hanya tertarik kepada lelaki?  Apakah dia tidak ingin menggantikan wanita terhebat, Mamahnya, dengan wanita lain di hati nya, sehingga dia tidak memiliki rasa kepada wanita?  

Saya tidak akan ingin mencari jawabannya..karena ternyata saya juga seorang lelaki yang menjadikan Ibu saya salah satu wanita terhebat dalam hati saya...
# Balai bambu dan Soup Jawa, sampaikan salam kangen saya kepadanya.. dia ada dimana sekarang? Saya tidak ingin bertemu dia... karena dia juga tidak.
====



   

Sunday 17 February 2013

KISAH NYATA GAY 4


...IMLEK.. 

"Selalu saya mengingatmu, mengingat kita pernah memulai kisah kita pada momen itu. Beberapa tahun yang lalu...dan telah lewat. Apakah engkau sudi  mengakui bahwa juga mengingatnya? "


----------------------to be continued ---------------

ps:

MOHON MAAF KEPADA SEMUA KAWAN YANG TELAH MENGIRIMKAN SIMPATI DAN UCAPAN PERKENALAN LEWAT email : jossearkhm@yahoo.com. SEMUANYA MENYENANGKAN, SEMUANYA HEBAT, SEMUANYA HANGAT TUTUR KATANYA. DENGAN KERENDAHAN HATI, SAYA MOHON MAAF BELUM SEMPAT MEMENUHI UNTUK MELANJUTKAN CERITA_CERITA INI.  DAN SEPERTI DUGAAN ANDA, MEMANG TIDAK AKAN PERNAH BERAKHIR CERITANYA DI SINI.... SEPERTI rasa kasih saya kepadanya...